|
Ketaasuban Cinta
Oleh : Razzi Rahman
info@razzirahman.com
Hmm...taasubkah cinta
anda terhadap si dia? Perhatikan setiap keputusan yang telah
diambil...adakah ianya begitu susah untuk anda membuka lembaran baru?!
Adakah susah untuk anda melupakan si dia walau betapa terseksanya anda?
Kata seorang gadis
yang saya kenali di tempat kerja,
“TAK NAK!!…I just want him!”
Tanya saya pula, “Walaupun dia tak membahagiakan kau?…walau dia
mencintai orang lain, tak menghargai cinta kau??”
“Biarlah…biar aku terseksa, namun untuk aku mencari kasih yang
baru tidak sama sekali!”
Sepanjang tahun saya menemui beberapa orang yang memiliki pendirian sebegini.
All I can say, “Kesian…betapa ketaasuban cinta telah membutakan
hatinya!”
TETAPI…siapalah
kita untuk menghakimi mereka, kan?. Seperti selalu yang saya katakan,
kita semua hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari melakukan
kesilapan. Dulu-dulu…saya juga begitu. Dungu menunggu,
mengharapkan sebuah fantasi yang akhirnya menghancurkan seluruh hidup
saya yang telah terbina teguh. Saya rebah tersungkur sendirian…
Mengapa terjadi begitu?
Kita biasa dengar kisah kanak-kanak sukakan mainan orang lain walau dia sudah mempunyai banyak mainan. Dari
sekecil-kecilnya, yang susah itulah yang diimpikan, yang sudah ada atau yang
senang dapat itu, dihindarkannya. Begitulah juga sesetengah dari kita... "Cinta yang susah dapat itulah yang begitu diidam-idamkan!"
All I can say, That is NOT YOU…that is the devil inside you, called NAFSU!
Yep! dia hidup dalam diri kita untuk menghancurkan kita. Kalau lemah maka dia
akan terus menguasai kita. So, you think you can control it?
Namun baru-baru ini, saya cukup gembira dengan salah seorang yang telah
‘khatam’ berguru dengan saya hehe... ‘F’ huruf mula namanya… Saya telah dapat membuka mata dan
hatinya dari terus taasub dan degil dengan pendirian dia itu. Kini, F telah
membuka hatinya kepada yang lain dan melupakan kekasih yang tidak menghargainya
itu. F telah buang jauh si dia yang tidak membahagiakannya. LALU…Alhamdulillah, kini
F sudah pun bertunang dengan orang baru dalam hidupnya dan tidak lama lagi
beliau akan berkahwin!
Apa yang F lakukan hanyalah membuang kedegilan dan ketaasuban cinta dalam
dirinya dan percaya ada insan yang lebih menghargainya, malah ada yang lebih
mencintai dirinya dari bekas kekasihnya itu. So simple…buka hati dan perasaan
kepada yang baru!
As for me…I’ve comeback to my senses, if thats what you guys wonder. Yup! I
do! Never thought I could’ve just slipped through that old bouncy road again,
through those sharpest thorn and the worst part…I wasn’t appreciated! Am I crazy
or what?
I guess, I can be both ways, hello Please arr I’m straight! What
I meant was…I can be a good role model for having so called “Brother Love”
and at the same time, I can be, “A sore Loser”…
TAPI…itulah nama dia manusia. We are not perfect babe! Kejahilan, kedegilan
dan ketaasuban terhadap cinta bagai virus yang menular di dalam relung-relung
rindu, menyemarak di jiwa, merebak ke seluruh saraf-saraf halus sehingga
membingungkan kita yang waras. YES….kita akan kecewa, tetapi kita pasti berjaya jika kita membuka lembaran
baru dan terus pandang ke hadapan. Jangan cakap saja…BUAT!
Kekerasan hati, menyulitkan minda untuk membuat keputusan yang tepat. Itulah
kita. Yang senang kita hindarkan, yang susah itulah yang kita inginkan. Bagaikan
ada getaran yang berdetak di seluruh jantung pabila menginginkan sesuatu yang
pastinya jelas bukan milik kita.
- Bagai idealistik…mengharapkan keajaiban dunia.
- Bagai khayal marijuana, hanyut, sesat di samudera
- Bagai mabuk raspberi merah, kita dungu dengan ketaasuban cinta…
- Wizurai meletakkan garis tapi masih ramai yang merempuh ilustrasi itu, untuk
apa?? Secebis kasih yang tak pasti?
Akhir kata,
Aku bagai mandolin kecil beralun simfoni merdu, bersinar romantika yang masih
hangat di jiwa ini. Aku menggersik, mengutuskan suara kalbu, ikhlas dari jauh
demi membangkitkan jiwa yang dalam keresahan. Membisa aku penuh yakin, rupanya
masih lentur ilmiah ku. Longlai langkah ku mengejar mentari...
Namun, untuk apa? kemanakah arah dan destinasi ku? Aku sendiri
tidak pasti…yang nyata, aku hanyalah insan biasa, menjurus lemah
terasa gagah, hilai tawa sewaktu muram, kering di dalam hujan, bagai
kamu, kamu… dan juga kamu…
Article by :
Razzi Rahman @ Brother Love
www.razzirahman.com
|
Untuk ke
blog cinta sila
klik
di bawah :

|
*Anda dilarang mengeluar
ulang atau menggunakan mana-mana kandungan laman ini dalam apa jua bentuk dan
apa jua cara sama ada elektronik, cetak, mekanik, fotokopi, rakaman atau
pengstoran maklumat termasuk sistem dapat kembali tanpa kebenaran
pemilik www.razzirahman.com
Hakcipta Terpelihara 2008 ©. Razzi Rahman
Sdn.Bhd.
|
|